Sebelum munculnya drainage cell, para kontraktor atau tukang taman menggunakan batu split atau kerikil dan sapu ijuk sebagai material utama taman atap / roof garden. Atap yang sudah berbentuk dak beton dan telah di waterproofing ditaburi dengan batu kerikil minimal 2 layer untuk mengatur laju air di dalam tanah. Tidak hanya batu, setelah itu perlu menggunakan sapu ijuk dengan layer cukup tebal agar media tanah tidak ikut turun ke bebatuan. Sapu ijuk ini bermanfaat untuk filtrasi media tanam, setelah itu baru bisa menanam tanaman. Jika di baca secara sepintas, cara ini memang mudah karena tinggal menaburi batu dan sapu iju, namun jika diteliti lebih dalam, bukan hanya cara saja yang perlu dipertimbangkan namun berat setiap material, mengingat material ini digunakan di taman atap yang tentunya memiliki maksimal beban yang harus dipatuhi.
Diawali dengan masalah berat beban inilah, drainage cell muncul di Indonesia. Drainage cell merupakan suatu modul terbuat dari biji plastik dan polypropylene dengan bentuk persegi dan dipenuhi lubang di tengahnya. Berikut bentuk drainage cell:

setiap modul drainage cell tersedia dalam ukuran 25x25x3 cm dan 50x50x3 cm. Biasanya drainage cell di jual per meter persegi yakni 1 meter persegi terdapat 16 modul ukuran 25x25x3 cm atau 4 modul dalam ukuran 50x50x3 cm. Keunggunlan yang ditawarkan produk ini yakni berat yang ringan perkiraan 3 kg dalam 1 meter persegi namun kuat menahan beban kurang lebih 1 ton per meter persegi. Tidak heran, mengapa kontraktor di perkotaan saat ini banyak menggunakan produk ini dibandingkan cara tradisional sebelumnya.
Sama halnya seperti sebelumnya, drainage cell pun membutuhkan filtrasi. Geotextile non woven adalah salah satu produk pengganti sapu ijuk. Geotextile yang tidak mudah meregang ini mampu menjadi filtrasi media tanam dalam jangka waktu yang lama. Berikut bentuk kain geotextile:

Tipe yang digunakan untuk pembuatan taman atap yakni Geotextile non woven 150 gr berwarna putih. Kain ini dipasang di atas drainage cell untuk mencegah media tanam masuk ke lubang drainage cell. Pemasangannya pun cukup mudah karena hanya digelar sesuai kebutuhan.
Itulah keunggulan material modern untuk roof garden / taman atap yakni Drainage cell dan Geotextile non woven untuk sistem drainase taman Anda. Kedua material ini mencegah taman atap tidak bocor dan tergenang air yang membuat waterproofing cepat rusak dan mengakibatkan atap bocor. Pentingnya drainage cell bagi taman atap ini membuat para kontraktor atau tukang taman menjadikan material ini sebagai komponen utama pembuatan roof garden/taman atap.